Assalamualaikum w.b.t.
kaifal hal? moga2 sihat senantiasa insyaAllah.
kali ini, ingin saya kongsikan huraian kitab Riyadhus Shalihin, menyentuh Bab 32, Bergaul dengan Wanita. nota huraian ini saya telah peroleh dari Facebook Message dari Group Masjid Inti Iman, yang terletak di Pamulang, Jawa Barat, Indonesia. (klik di sini)
RIYADHUS SHALIHIN
(TAMAN ORANG-ORANG SHALIH)
Bab 32 :
Bergaul Dengan Wanita
Allah Ta’ala berfirman ” QS 4:19. Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
Allah Ta’ala berfirman ” QS 4:129. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri- istri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
1. Dari Abu Hurairah ia berkata : “Rasulullah SAW Bersabda : “Berpesan baiklah kamu terhadap wanita, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan paling bengkok adalah bagian atas. Oleh karena itu, apabila kamu paksa untuk meluruskannya, maka akan hancurlah ia, dan apabila kamu membiarkannya, maka akan bengkoklah ia selama lamanya. Oleh karena itu berpesan baiklah terhadap wanita. (H.R Bukhari dan Muslim)
2. Dari Abdullah bin Zam`ah ra. Ia mendengar Nabi SAW Berkhutbah dan bercerita tentang unta sebagai mu`jizat Nabi Shaleh dan orang yang membunuhnya. Rasulullah SAW, bersabda: “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, yaitu seorang laki-laki yang amat kuat dan gagah perkasa serta disegani kaumnya. Setelah selesai, beliau melanjutkan khutbahnya tentang wanita, dan memberi nasihat tentang cara bergaul dengan wanita. Beliau bersabda : “Salah seorang di antara kalian ada yang sengaja memarahi isterinya bahkan memukul bagaikan budaknya, lalu pada malam harinya mungkin ia bersetubuh dengannya.” Selanjutnya beliau menasihati para sahabat karena mereka tertawa ada yang buang angin, beliau bertanya : “Mengapa salah seorang di antara kamu menertawakan sesuatu yang ia sendiri juga melakukannya?” (H.R Bukhari dan Muslim)
3. Dari Abu Hurairah ra. Berkata : Rasulullah SAW Bersabda : “Janganlah seorang laki-laki mukmin memarahi seorang perempuan mukmin! Apabila tidak suka terhadap salah satu perangainya, maka masih ada perangai lain yang menyenangkan.” ( H.R Muslim)
4. Dari `Amr bin Al-Ahwash Al-Jusyamiy ra. Ia mendengar Nabi SAW, pada haji Wada` berkhutbah. Setelah beliau memanjatkan pujian, sanjungan kepada Allah Ta`ala dan selesai memberi peringatan dan nasihat, beliau bersabda: “Ingatlah, berpesan baiklah terhadap isteri-isteri kalian. Sesungguhnya mereka memerlukan perlindunganmu. Sedikitpun kamu tidak boleh berbuat kejam terhadap mereka, kecuali mereka telah nyata melakukan kejahatan. Jika mereka melakukan kejahatan, janganlah kamu menemani mereka di dalam tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Bila mereka telah taat, janganlah kalian, berlaku keras terhadap mereka. Ingatlah! Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas isterimu dan isterimu juga mempunyai hak pada diri kalian. Hak kamu atas mereka, yaitu tidak boleh memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam kamarmu dan tidak mengizinkan orang yang tidak kamu sukai masuk ke dalam rumahmu. Ingatlah, hak mereka atas kamu adalah kamu bergaul dengan cara yang baik. Terutama dalam memberi pakaian dan makanan. ( H.R Tirmidzi )
5. Dari Mu`awiyah bin Haidah ra. Ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah : “ Apakah hak isteri atas suaminya?” Beliau menjawab : “ Kamu harus memberinya makan apabila kamu makan, harus memberinya pakaian apabila kamu berpakaian, tidak boleh memukul mukanya dan tidak boleh menjelek-jelekkannya, serta tidak boleh mendiamkannya kecuali di dalam rumah.” (H.R Abu Daud)
6. Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : “Rasulullah SAW Bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Dan orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap isterinya.” (HR.Tirmidzi)
7. Dari Iyas bin Abdullah bin Abu Dzubab ra. Ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda : “Janganlah kamu memukul kaum wanita !” Kemudian Umar mendatangi Rasulullah SAW Dan berkata : “Wanita-wanita itu kini berani kepada suaminya.” Mendengar yang demikian beliau membolehkan untuk memukulnya.” Kemudian banyak wanita yang mengerumuni Rasulullah SAW, mengadukan perlakuan suaminya. Lalu Rasulullah sw. bersabda: “Sungguh banyak wanita yang mengerumuni rumah Muhammad untuk mengadukan perlakuan suaminya, maka mereka (suaminya) itu bukanlah orang-orang yang terbaik di antara kalian.” (H.R Abu Dawud)
8. Dari Abdullah bin `Amr Al-Ash ra. Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Dunia adalah suatu kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah wanita yang shalihah.” ( H.R Muslim)
Masjid Inti Iman, 26 Juli 2010.
2 comments:
no 5, ape maksod "serta tidak boleh mendiamkannya kecuali di dalam rumah"?
Apa yg sy fhm, mendiamkan adalah menempatkan. Kediaman seorg isteri adalah di rumah suaminya. So si suami perlu menempatkan isterinya di rumahnya. Wallahu a'alam.
Post a Comment